Sabtu, 27 Maret 2010

4.1 Kandungan Gizi dan Non Gizi Dalam Buah Apel Yang Berperan Dalam Mempertahankan Daya Ingat.

Apel ternyata memiliki kandungan gizi dan non gizi yang sangat berperan dalam mempertahankan daya ingat. Kandungan gizi dan non gizi dalam buah apel seperti berbagai macam vitamin, mineral, serta unsure lainnya seperti serat, tannin, baron, asam tartar, dan lainnya berikut ini akan dijelaskan kandungan gizi dan non gizi yang terdapat dalam buah apel:
1. Kaya vitamin, buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terkandung dalam buah apel misalnya: vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, Vitamin C dan lain lain.
2. Kaya Mineral, seperti: kalsium, magnesium, potassium, zat besi dan zinc.
3. Kaya serat, apel kaya akan serat, sehingga sangat baik bagi orang yang sedang menjalankan program diet.
4. Tanin, yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut
5. Fitokimia, buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi dan lingkungan sekitar.
6. Flavoid, salah satu kandungan buah apel yang baik untuk mencegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berguna untuk menurunkan risiko kanker.
7. Asam D-glucaric, merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
8. Quarcetin, merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh merasa lebih sehat.
9. Asam tartar, Di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.
Diantara zat diatas, yang paling berperan dalam mempertahankan daya ingat adalah quarcetin. Jika kita memakan 2-3 buah apel sehari, atau meminum jusnya, maka dapat membantu otak tetap dapat berfungsi dengan baik. Sehingga kita dapat terhindar dari sebuah penyakit yang semua orang alami yaitu penyakit pelupa. Sebab senyawa antioksidan dalam apel khususnya vitamin C dan quarcetin dapat mengubah dan mencegah kerusakan memori dan fungsi otak yang diakibatkan oleh stress oksidatif. Stress oksidatif bukanlah stress pikiran, tetapi suatu kondisi keterbatasan asupan antioksidan.
Apel kaya akan quarcetin, antioksidan yang telah terbukti efektif melindungi otak dari serangan penyakit Alzheimer. Walaupun quarcetin dapat ditemukan dalam daging buah, teatpi sebagian besar terdapat di kulitnya. Quarcetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoi, yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktifitas antioksidan 1 maka quarcetin memiliki aktifitas antioksidan 4,7.
Flavonoid merupakan sekelompok besar antioksidan bernama polifenol. Yang terdiri atas antosianidin, biflabon, kotekin, flabanon, dan flavonol, sedangkan quarcetin termasuk keluarga flovanol.
Flavonoid dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau molekul tidak stabil yang timbul karena proses kimia normal tubuh dan pengaruh lingkungan lain, seperti polusi udara dan asap rokok. Quarcetin dapat membantu melindungi kerusakan sel paru-paru yang disebabkan polusi udara dan asap rokok itu.
4.2 Efek Kerja Zat-zat Dalam Apel.
Antioksidan yang terkandung dalam buah apel dapat melindungi sel otak dengan mencegah stress oksidaif, yaitu kerusakan jaringanyang dihubungkan dengan Alzheimer dan penyakit degenerasi saraf lainnya.
Penelitian telah dilakukan pada sel otak tikus terhadap Alzheimer dan penyakit yang sejenis yang dikurangi dengan pemberian diet, tepatnya dengan pemberian makanan yang kaya antioksidan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sel otak yang diterapi dengan antioksidan Quarcetin yang terdapat dalam apel tersebut signifikan mengurangi kerusakan dibandingkan dengan konsumsi vitamin C. tidak seperti antioksidan yang lain, Quarcetin mempunyai manfaat potensial untuk kesehatan, yaitu pelindungan terhadap pencegahan kanker.
Menurut C.Y. Lee, apel segar memiliki kandungan quarcetin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan buah-buah dan sayuran segar. Yang menjadi pilihan makanan terbaik untuk mencegah Alzheimer.
Beliau memperingatkan bahwa secara teori, pencegahan terhadap Alzheimer adalah dengan beberapa produk makanan meskipun genetik dan lingkungan juga mempunyai peranan. “Mengkonsumsi 1 apel sehari akan sangat membantu,” Kata Lee.
Penelitian terbaru pada journal of agricultular and food chemistry menjelaskan bahwa para peneliti telah mengelompokkan sel otak tikus dengan pemberian Quarcetin dan vitamin C dalam beberapa konsentrasi tertentu.
Sel otak tersebut diberi radikal bebas hydrogen peroksida untuk menstimulasi kerusakan sel yang dihubungkan sebagai penyebab awal Alzheimer. Hasil tersebut dibandingkan dengan kelompok sel otak yang juga diberikan hydrogen peroksida, namun tidak diterapi dengan antioksidan sel-sel otak yang diterapi dengan Quarcetin signifikan mengalami kerusakan pada DNA dan protein seluler dibandingkan dengan sel-sel otak yang diterapi dengan vitamin C dan sel-sel otak yang tidak diterapi dengan antioksidan. “Hasil penelitian menyebutkan bahwa Quarcetin meiliki potensi perlindungan yang lebih kuat terhadap toksisitas saraf.” Demikian kata para peneliti.
Para peneliti tidak yakin bahwa mekanisme aksi dari Quarcetin berperan di dalamnya, namun para peneliti memperkirakan bahwa aksi Quarcetin adalah mengeblok aksi radikal bebas berlebihan yang dapat merusak sel-sel otak.
Meskipun Quarcetin stabil terhadap proses pemasakan, namun apel segar merupakan sumber Quarcetin yang lebih baik dibandingkan produk apel yang telah diproses atau dimasak, karena kandungan terdapat banyak kulit apel. Demikian kata Lee.

Tidak ada komentar: